Oleh: indrakila | Mei 22, 2008

SAMPAH

Proses daur ulang sampah adalah penjaga kelestarian alam. Sebenarnya sampah bukanlah limbah, melainkan sumber daya bahan baku untuk proses daur ulang yang menghasilkan humus atau kompos, pupuk ciptaan alam pelindung / pembangun kesuburan tanah. Terus berputarnya siklus daur ulang alam yang merupakan kunci keselamatan bumi, sebenarnya menjadi tanggung jawab manusia di lingkungannya masing-masing. Sehingga sampah menjadi tanggung jawab kita semua untuk mendaur ulangnya menjadi kompos demi keselamatan bumi.

Para ahli pertanian yakin bahwa kunci dari tanaman yang sehat adalah tanah yang sehat pula. Tanah yang sehat adalah tanah yang kondisi fisik, kimia dan biologinya baik, tanpa faktor penghambat yang berarti. Kondisi biologis yang baik berarti mempunyai populasi organisme tanah optimal dalam ekosistem biologis yang sehat seimbang, yang dijamin oleh kadar bahan organik tanah optimal + 5%.

Secara garis besarnya, sampah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :

I. Sampah An Organik Sampah tidak mudah hancur / lapuk bukan berupa cairan & gas dan sering disebut sebagai sampah kering. Sampah an organik dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

a. Barang lapuk Barang yang dapat di daur ulang kembali dalam keadaan bersih dan tidak rusak, mempunyaI nilai ekonomis tinggi. Contoh : Logam, besi, kaleng, plastik, karet, dll.

b. Bukan barang lapuk Sampah an organik yang betul-betul rusak dan tidak dapat diperjualbelikan se- hingga tidak mempunyai nilai ekonomis.

II. Sampah Organik Sampah yang mudah lapuk / hancur, bukan berbentuk cairan / gas dan sering disebut sampah basah. Sampah organik terdiri dari 3 bagian : a. Sampah organik segar, seperti : sampah dapur, kebun, pasar dan restoran. b. Sampah organik oleh seperti : kertas, kardus, dll. c. Sampah organik pilihan untuk daur ulang menjadi kompos dipilih sampah organik yang segar dan lunak tidak termasuk yang keras dan berbentuk basah seperti sisa sayuran, rempah-rempah & sisa buah.

III. Sampah Berbahaya Sampah yang harus ditangani secara khusus untuk menetralisir akibat pencemaran. Sampah ini harus dipisahkan dari yang lainnya sehingga proses daur ulang lebih cepat dan menghasilkan produk yang bebas dari bahan berbahaya. Contoh: pecahan kaca & gelas, sisa bahan kimia, baterai, botol obat nyamuk & paku.

Mungkin kita akan berfikir 2 x untuk mengkonsumsi barang-barang yang tidak bersahabat dengan lingkungan, setelah kita mengetahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menghancurkan sampah adalah sebagi berikut :

JENIS SAMPAH LAMA HANCUR
Kertas 2-5 bulan
Kulit Jeruk 6 bulan
Doos Karton 5 bulan
Filter Rokok 10-12 tahun
Kantong Plastik 10-20 tahun
Kulit Sepatu 25-40 tahun
Pakaian/Nylon 30-40 tahun
Plastik 50-80 tahun
Alumunium 80-100 tahun
Styrofoam tidak hancur

Dengan melihat tabel diatas maka tidak ada salahnya kalau kita mulai dari rumah kita masing-masing untuk mengurangi sampah yang tidak dapat dipergunakan semaksimal mungkin. Salah satu caranya adalah dengan mendaur ulang sampah yang dapat dimanfaatkan.

Daur ulang adalah penggunaan kembali material / barang yang sudah tidak digunakan untuk menjadi produk lain. Selain berfungsi untuk mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Daur ulang bermanfaat memenuhi kebutuhan akan bahan baku suatu produk. Dan dari segi penggunaan bahan bakar adanya daur ulang dapat menghemat energi yang harus dikeluarkan suatu pabrik.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk daur ulang :

1. Pemisahan Pisahkan barang-barang / material yang dapat didaur ulang dengan sampah yang harus dibuang ke pembuangan sampah. Pastikan material tersebut kosong dan akan lebih baik jika dalam keadaan bersih.

2. Penyimpanan Simpan barang / material kering yang sudah dipisahkan tadi ke dalam boks / kotak tertutup tergantung jenis barangnya, misalnya boks untuk kertas bekas, botol bekas, dll. Jika akan membuat kompos, tumpuk sampah rumah tangga pada lokasi pembuatan kompos.

3. Pengiriman / Penjualan Barang yang terkumpul dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas tersebut sebagai bahan baku dijual ke pemulung.

LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Limbah B3 banyak terdapat disekitar kita misalnya obat nyamuk/pestisida, oli bekas, sisa tinta, batu baterai, dll. Jika limbah ini dibuang dalam TPA yang tidak dilengkapi persyaratan khusus maka racun yang ada dalam limbah tersebut dapat meresap ke tanah dan mencemari air tanah maupun tanaman yang akan dikonsumsi manusia. Oleh sebab itu, pisahkan limbah B3 dari sampah lain.

Bagaimana meminimalkan timbunan sampah? Menggunakan barang seefisien dan semaksimal mungkin. Contohnya : Penggunaan plastik pembungkus selama dapat digunakan kembali. Pergunakan botol lama tanpa harus membeli baru. Memperbaiki perabot lama dengan cara memberi design baru dengan upaya pemakaian kembaali.

Sadar dan cinta akan lingkungan dan memahami berbagai permasalahan dan cara mengatasinya sangat penting.

Sumber : http://www.langsing.net


Tanggapan

  1. BAGUS banget tulisannya…tapi imbangi dengan mengaplikasikannya di lingkungan sekolah ya…bebaskan alam kita dari sampah..mari kita mulai dari lingkungan terkecil kita…kita mulai dari rumah kita-kelas kita-sekolah kita baru ke lingkungan yang lebih luas…SEMANGAT..HIDUP INDRAKILA..JAYA TERUS SMABA..

  2. terima kasih buat saranya….

    kita akan terus berusaha untuk itu….

    INDRAKILA SUKSES….!!!!!

  3. Saya mencari solusi untuk memusnahkan sampah(stelofoam) dengan cara memanaskannya. ada efek sampingnya gak,selain polusi udara

  4. 3M dulu,

    Mulai dari Kecil, diri sendiri, dan mulai saatn ini.

    untuk diri sendiri, setidaknya jangan pernah sekalipun buang sampah seenaknya, klo bisa ya pastinya lakukan pemilahan sampah. jika masih belum sanggup setidaknya jangan menambah ceceran sampah.

    sediakan kantong keresek kemanapun pargi, jika tidak ditemukan tempat sampah kantong itu bisa dipake sementara. ironi memang, bahkan di kota2 besar pun jarang terdapat tempat sampah.

    semangat dek ya? chayoo..!!

  5. salam kenal ..
    udah cukup bagus kok, tapi jangan lupa untuk mengimbanginya mulai dari diri kita sendiri. apakah kita sudah memberikan contoh teladan yang baik untuk diri sendiri.. setelah itu kita lihat sekeliling..and seterusnya.

  6. bahasan ttng B3 sebaiknya lebih banyak kajiannya

  7. sebaiknya pembahsan ttng B3 lebih kepada jenis dan cara penangannya

  8. […] Padahal jika kita sedikit peduli, maka masalah sampah ini akan teratasi, karena ada cara daur ulang sampah dan penglohan sampah organik menjadi pupuk […]

  9. […] Padahal jika kita sedikit peduli, maka masalah sampah ini akan teratasi, karena ada cara daur ulang sampah dan penglohan sampah organik menjadi pupuk […]


Tinggalkan komentar

Kategori